Water rescue adalah teknik pertolongan yang dilakukan di dalam air atau tindakan penyelamatan secara efektif dan efisien. Karena tingginya resiko kematian dalam air maka mempelajari pertolongan di dalam air menjadi kewajiban untuk setiap rescuer. Dalam Water rescue sendiri ada beberapa prinsip penyelamatan yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
- Perhitungan dan pertimbangan
Perhitungan dan pertimbangan adalah kemampuan rescuer untuk memilih dan menentukan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta metode yang harus dilakukan. Rescuer akan lebih mudah memilih prosedur pertolongan yang paling cepat dengan resiko yang sangat kecil.
- Pengetahuan
Pengetahuan adalah hal yang sangat diperlukan untuk diterapkan di setiap langkah usaha pertolongan, mengingat banyaknya bahaya yang terdapat di dalam air.
- Keterampilan seorang rescuer
Seorang rescuer harus memiliki keterampilan dan keahlian pada semua aspek pertolongan saat menyelamatkan korban.
- Kesiapan Fisik
Selain pengetahuan, keterampilan dan kemampuan, seorang rescuer juga harus memiliki fisik yang siap untuk melakukan penyelamatan.
Keempat komponen di atas harus dimiliki oleh seorang rescuer yang selalu siap dalam memberikan pertolongan guna menyelamatkan jiwa. Nah, setelah mengetahui prinsip-prinsip dalam penyelamatan, maka selanjutnya kita akan membahas mengenai apa saja metode-metode penyelamatan di air.
Metode Pertolongan Di Air
Metode pertolongan di air adalah tahapan atau urutan tindakan yang diambil oleh penyelamat ketika menghadapi kecelakaan di air. Metode ini merupakan cara penyelamatan yang paling efektif dalam memberikan pertolongan kepada korban yang terancam dari bahaya tenggelam. Ada beberapa metode pemberian pertolongan di air, untuk lebih memudahkan ingatan maka metode ini disusun secara sistematis dari tindakan yang kecil resikonya hingga ke tindakan yang paling besar resikonya.
1. R (Reach)
Pertolongan ini dilakukan dari darat/pinggir perairan. Bantuan pertolongan diberikan dengan cara menjangkau atau meraih korban.
2. T (Throw)
Ini merupakan tahapan lanjutan dari reach, yang mana pertolongan diberikan dengan cara melempar alat bantu apung ke posisi korban dari pinggir atau tempat yang aman.
3. R (Row)
Row adalah tahapan yang dilakukan bila kedua tahapan di awal sudah tidak bisa dilakukan. Penyelamat harus mendekati korban dengan menggunakan perahu,kano,papan dan alat bantu semacamnya. Setelah dekat dengan korban kembali gunakan tahapan reach atau throw.
4. G (Go)
Penyelamat berenang mendekati korban dengan membawa alat apung untuk memberikan pertolongan. Setelah berhasil memberikan alat apung kepada korban,penolong dapat kembali ke posisi aman atau menuju posisi aman bersama korban.
5. T (Tow & Carry)
Metode ini adalah metode yang paling beresiko bagi penyelamat karena penyelamat harus kontak langsung dengan korban. Untuk menghindari kondisi yang buruk bagi penyelamat,pengetahuan keterampilan Defend and Release harus dikuasai.
Dengan memahami metode RTRGT kita dapat memberi penilaian mengenai metode apa yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan korban dengan cepat, efisien dan tentunya aman untuk penolong. Selanjutnya ada pembahasan mengenai teknik defens and carry yaitu sebagai berikut :
Teknik defends
Tehnik ini dilakukan jika korban tenggelam panik dan berusaha menggapai apa saja termasuk penyelamat. Maka dari itu teknik defends digunakaan agar penyelamat tidak ikut tenggelam. Berikut beberapa teknik defends :
- Menghalangi dengan kaki (leg block)
- Menghalangi dengan tangan (arm block)
- Elbow lift ( mengangkat siku)
- Duck away
Teknik carry
Teknik carry dilakukan jika korban sudah tidak panik atau kehabisan tenaga, penyelamat bisa mendekati korban dan membawanya ke tempat aman. Berikut beberapa teknik carry :
- Under arm carry
- Tired swimmer carry
- Wristow
- Hip carry
- Hip carry with pistol grip
- Double chin carry
Oleh : Ewal Jr