Sabtu (22/12) tepatnya pukul 21.27 WIB telah terjadi Tsunami yang melanda sekitar pantai Selat Sunda. Adapun wilayah yang terkena dampak Tsunami di pesisir pantai sebelah barat Provinsi Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang sedangkan di pesisir pantai sebelah selatan Provinsi Lampung yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Pesawaran. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Tsunami ini disebabkan oleh longsor bawah laut akibat erupsi gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi akibat bulan purnama.
KMPLHK RANITA UIN Jakarta merespon bencana Tsunami Selat Sunda dengan mengirimkan Tim Respon Bencana pada Minggu (23/12) sebanyak tiga orang yaitu Mujahidin “Lukindo”, Muhsi “Mase” dan Denny “ore-ore” Setiawan. KMPLHK RANITA bekerja sama dengan Disaster Management Center Dompet Dhuafa (DMC DD) untuk teknis pergerakan di lokasi bencana. Senin (24/12) tim KMPLHK RANITA melakukan penyisiran pantai dan evakuasi di Kecamatan Cinangka bersama TNI dan organisasi gabungan lainnya.
Lalu pada Selasa (25/12) KMPLHK RANITA kembali mengirimkan tim kedua sebagai relawan sebanyak empat orang, yaitu Qurrota A’yunil “Deur-Deur” Fariha, Malik “Rong-Rong”, Taufiq “Endon” Hidayat dan Yogi “Tapang” Handika. Tim KMPLHK RANITA melakukan pendataan logistik yang ada di posko DMC dan melakukan wawancara ke berbagai pihak seperti koordinator posko dan masyarakat mengenai kondisi masyarakat sekitar pengungsian. Rabu (26/12), Relawan KMPLHK RANITA dibagi menjadi tiga tim yaitu tim assessment, tim dapur, dan tim logistic.
Tim assessment terdiri dari Qurrota A’yunil “Deur-Deur” Fariha dan 6 orang dari pihak Dompet Duafa. Tim pergi ke kampung-kampung dengan menggunakan sepeda motor. Adapun hasil assesmentnya adalah data sekitar 471 KK mengungsi di kampong Kadukakosan dengan beberapa KK penyintas yang sebagian berasal dari penduduk pesisir pantai.
Sedangkan pergerakkan dari tim dapur yang terdiri dari Yogi “Tapang” Handika, Malik “Rong-rong” dan tim Dompet Dhuafa adalah memasak makanan untuk relawan di posko serta mendistribusikan makanan kepada masyarakat penyintas. Disela-sela waktu luang, tim juga berusaha melakukan Assesment ke kantor desa Carita, Puskesmas, dan Mutiara Carita Cottage. Di kantor desa tim bertemu dengan perangkat desa, dan mendapatkan informasi mengenai jumlah pengungsi yang ada berkisar 720 orang, kuantitas masyarakat yang ada di kec Carita antara lain laki-laki 1807 orang, perempuan 1891 orang dengan jumlah 992 KK. Di Carita juga terdiri dari 5 RW dan 18 RT.
Ditengah-tengah melakukan wawancara tim dikejutkan dengan informasi dan teriakan masyarakat di luar kantor yakni terjadinya kenaikan air laut, sehingga membuat masyarakat panik keluar rumah dan berlarian menuju dataran tinggi yakni perbukitan. Namun berdasarkan informasi yang tim dapatkan dari relawan lain, info air laut yang naik tidak berdampak. Setelah selesai di kantor desa, tim melanjutkan assessment ke puskesmas kec Carita dan mendapatkan informasi mengenai jumlah korban yang luka dan meninggal yang ada di daerah tersebut. Dari data yang didapatkan korban yang luka dan meninggal mayoritas ialah masyarakat pendatang. Tidak jauh dari puskesmas terdapat Mutiara Carita Cottage. Di tempat inilah banyak korban meninggal dan luka-luka dikarenakan lokasinya yang sangat berdekatan dengan pinggir pantai.
Pukul 14.00 WIB tim dapur kembali ke posko untuk melanjutkan memasak makanan yang akan didistribusikan dan pukul 15.15 WIB tim bersama Dapur keliling ) berangkat menuju masjid dan pengungsian lainnya. Makanan yang tim bagikan antara lain bubur kacang hijau sebanyak 500 Cup, Telur rebus 100 Butir, roti 3 Dus, dan 100 bungkus nasi. Setelah selesai mendistribusikan makanan, tim kembali ke posko untuk beristirahat.
Untuk pergerakkan tim logistic yang terdiri dari Taufiq “Endon” Hidayat dan tim Dompet Duafa adalah mengepak losgitik untuk dibagikan kepada masyarakat di sekitar posko. Pengepakan logistik dilakukan di posko Dompet dhuafa. Logistic yang didistribusikan antara lain Baju, Selimut, dan nasi bungkus. Pukul 19.30 WIB tim logistic membagikan logistic kepada masyarakat di sekitar posko.
Pada pukul 20.00 WIB semua tim kembali berkumpul di posko Dompet Dhuafa untuk beristirahat setelah beraktivitas. Setelah beristirahat pukul 22.30 tim Ranita dan Dompet Dhuafa melakukan evaluasi dan briefing mengenai kegiatan yang akan dilakukan besok. Berdasarkan kapasitas kuantitas relawan esok hari, briefing memutuskan untuk tim Ranita beralih tugas melakukan pendataan logistic yang ada di posko untuk didistribusikan.
Selain mengirimkan relawan ke lokasi bencana, KMPLHK RANITA membuka posko untuk menghimpun donasi yang akan disalurkan bagi saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana Tsunami. Bagi yang ingin mengirimkan bantuan berupa dana bisa disalurkan ke posko Tsunami Selat Sunda KMPLHK RANITA yang berlokasi di lapangan parkir Student Center UIN Jakarta (samping Fakultas Syariah dan Hukum), atau mentransferkan dana melalui rekening BNI 0733103399 a.n KMPLHK RANITA.