Respon Bencana Longsor Sumedang, Jawa Barat – KMPLHK RANITA UIN Jakarta

Bencana longsor terjadi di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu, 09 Januari 2021. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan tebing setinggi 20 meter longsor pada pukul 15.30 WIB dan kemudian terjadi longsor susulan pada pukul 18.30 WIB.

Dengan masa tanggap darurat yang berlaku sampai 29 Januari 2021, KMPLHK Ranita UIN Jakarta merespon bencana tersebut dengan mengirimkan dua orang relawan pada Selasa, 19 Januari 2021. Kedua orang relawan tersebut antara lain:

  1. Offyando “Gonang” Vega Pratama (RAN.17.336)
  2. Auliyaa “Lonis” Putri Arshandhy (RAN.18.345)
Tim relawan sedang meninjau lokasi kejadian bencana longsor

Sebelumnya, tidak pernah ada riwayat terjadinya bencana longsor di daerah Cimanggung, Sumedang. Ini merupakan kejadian pertama kali dan warga juga tidak mengetahui bahwa daerah tersebut rawan longsor, sehingga tidak adanya sistem peringatan dini. Longsor yang terjadi mengakibatkan 314 KK (1126 jiwa) mengungsi yang terbagi ke dalam 3 zona penyintas bencana, yaitu: SD Cipareuag dengan jumlah penyintas 465 jiwa, Taman Burung SBG dengan jumlah penyintas 513 jiwa, serta SD Azzahra dengan jumlah penyintas 148 jiwa. Adapun korban meninggal dunia sebanyak 40 jiwa, dan korban luka-luka sebanyak 25 jiwa. Longsor juga berdampak pada kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum, yaitu 20 rumah tertimbun, 26 rusak berat, 3 rusak sedang dan 350 terancam, serta 1 masjid rusak sedang.

Tim lapangan sedang membantu membuat parit di pos penyintas SBG

Tim lapangan KMPLHK Ranita melakukan beberapa kegiatan seperti assessment terkait bencana tersebut dan juga rekomendasi program yang akan dilaksanakan setelah masa tanggap darurat selesai (pasca bencana), meninjau lokasi kejadian bencana longsor, dan membantu pendistribusian logistik di pos penyintas. Kemudian, pada Kamis, 21 Januari 2021 tim lapangan juga membantu membuat parit di pos penyintas SBG, agar tidak membanjiri tenda ketika terjadi hujan deras.

Tim relawan sedang melakukan assessment di pos Cipareuag
Tim relawan sedang membantu distribus logistik di pos penyintas

Hasil assessment dari tim lapangan KMPLHK Ranita menghasilkan rekomendasi program yaitu edukasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana longsor dan penataan lingkungan dengan gerakan menanam tumbuhan vetiver. Penanaman tumbuhan vetiver menjadi salah satu solusi untuk mencegah longsor.

Ditulis Oleh : Dewi Cempaka Sari

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *