Problematika Bencana di Indonesia Sejak Awal Tahun 2021

Sejak awal tahun, beragam bencana melanda negeri ini, dari banjir, tanah longsor, puting beliung, hingga gempa bumi. Terhitung sampai tanggal 11 Maret 2021, data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 781  kejadian. Bencana alam yang banyak terjadi adalah bencana banjir, kemudian puting beliung dan tanah longsor. Dampak dari bencana alam tersebut menimbulkan 4.111.993 jiwa mengungsi, 275 jiwa meninggal dunia, 12 hilang serta 12.412 jiwa luka-luka. Selain bencana alam, pada tanggal 13 April 2020 pemerintah menetapkan penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional non alam.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa sebagian besar penduduk Indonesia tinggal didaerah rawan bencana, hampir di seluruh wilayah Indonesia memiliki potensi terdampak cuaca ekstrim. Seringkali bencana yang terjadi adalah bencana  Hidrometeologi, yang akar masalahnya adalah isu lingkungan. Bencana alam tidak serta merta terjadi hanya dari faktor alam saja terlebih di akibatkan oleh curah hujan yang tinggi, tetapi terdapat pula faktor manusia yang mempengaruhi dampak dari bencana tersebut. Contohnya seperti ekosistem hutan yang menurun, kawasan penyangga yang semakin berkurang, dan pencemaran sungai yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir dan longsor. Maka tidak bisa di pungkiri jika banjir dan longsor di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.

“Menurut beberapa ahli, akar masalah dari bencana Hidrometerologi adalah isu lingkungan. Bisa dilihat laju deforestasi (kegiatan penebangan pohon di hutan) sebanyak 1.5 juta hektare per tahun di Indonesia. kemudian 2.145 DAS (Daerah Aliran Sungai) rusak, dan sungai-sungai di Indonesia statusnya tercemar akibat limbah domestik. Ini merupalan isu yang memprihatinkan karena banyak terjadi bencana akibat hal tersebut yang tanpa kita sadari dapat memberikan dampak panjang.“ Imbuh Muhammad Robi Kasubdit Mitigasi Bencana BNPB pada Rapat Kerja Nasional di Kampus Terpadu UMY.

Oleh sebab itu, perlu untuk melakukan mitigasi bencana dengan program dan kebijakan yang mendukung pengurangan risiko bencana, terutama wilayah yang rawan bencana. Karena bencana adalah urusan kita bersama, sangat perlu kolaborasi yang melibatkan semua pihak. Salam Tangguh ! Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita. Salam Lestari !

Oleh : Dewita Alifah Firyal

Sumber : Pudatin BNPB dan www. UMY.ac.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *