Sepertinya sampah plastik bukan lagi hal asing bagi kita semua. Tak dapat dipungkiri lagi jika sebagian besar dari kita masih bergantung dengan barang-barang yang terbuat dari plastik. Seperti kantong plastik, gelas plastik sekali pakai, sedotan plastik, dan masih banyak lagi. Barang-barang yang tadi disebutkan biasanya hanya digunakan untuk satu kali pakai lalu langsung dibuang. Memang ada sampah plastik yang kemudian di daur ulang, namun tidak sedikit yang pada akhirnya mencemari lingkungan, baik di darat maupun di laut.
Pencemaran sampah plastik di laut memiliki dampak yang cukup besar terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan laut itu sendiri, yang secara tidak langsung juga berdampak pada kita, manusia. Banyak sekali kasus dimana hewan-hewan laut mati karena salah mengira plastic sebagai makanan mereka, bahkan saat dilakukan pembedahan seringkali ditemukan sampah plastik pada tubuh hewan-hewan laut tersebut. Hal itu karena plastik membutuhkan waktu yang sangat lama dan sulit terurai.
Sampah plastik yang terurai di laut akan menjadi mikro atau nano plastik yang tidak hanya mencemari air, tapi juga dapat masuk ke dalam tubuh ikan dan hewan laut lainnya yang kemudian di konsumsi oleh manusia. Jadi, sebenarnya kita tidak hanya mencemari lingkungan dan membahayakan hewan dan tumbuhan laut, tapi juga meracuni diri kita sendiri. keputusan ada pada masing-masing dari kita, ingin terus merusak lingkungan dan membahayakan diri sendiri dengan menggunakan plastik satu kali pakai, atau memilih merubah gaya hidup menjadi lebih peduli lingkungan.
Kita dapat memulai dari hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik satu kali pakai, membawa botol minum sendiri, menggunakan tas kain untuk belanja, menggunakan sedotan yang terbuat dari stainless atau bambu, dan masih banyak lagi. Hal-hal sederhana tersebut jika terus dijadikan kebiasaan, akan mengurangi jumlah sampah plastik dan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh plastik.
Karena lingkungan adalah milik bersama, maka mari kita bersama-sama peduli dan lestarikan lingkungan.
Oleh : Yonita Anggreria
Keren. Semoga Ranita terus menginspirasi.