Dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi ancaman COVID-19, pemerintah telah menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap berada dirumah. Lindungi diri, keluarga dan orang lain dengan tetap beraktivitas di dalam rumah. Batasi kontak dengan orang lain sebagai usaha pencegahan penyebaran virus Corona. Tagar #dirumahaja kini kian ramai digunakan dalam rangka memerangi COVID-19. Dalam rangka memperingati HKBN (Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional) Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan melakukan sosialisasi mengenai Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN). Tema ‘Penanggulangan Bencana Urusan Bersama’ pun diambil sebagai upaya penyadaran masyarakat bahwa budaya sadar bencana merupakan tanggung jawab dan hal yang penting yang harus dilakukan oleh masing-masing individu.
Para milenial memiliki peran besar dalam mencegah Coronavirus Disease 2019. Dalam telekonferensi yang dilakukan Adamas Belva Syah Devara, pendiri ruang guru menyampaikan dihadapan milenial bahwa Corona tidak menyebar dengan sendirinya. Setiap orang bisa menjadi penyebar virus ini. Kesadaran terhadap penyebar potensial perlu mendapatkan perhatian bersama ungkapnya. Menurutnya, generasi milenial berpotensi sebagai generasi penular terbesar. Melihat data di Korea Selatan, ratusan ribu orang yang melakukan tes terdapat 25.000 hingga 300.0000 orang. Hasil tes tersebut menunjukan 30% kasus positif pada orang dengan usia 20 hingga 29 tahun. Pendapat ini juga diperkuat dengan keterangan juru bicara gugus tugas Achmad Yurianto, ia mengungkapkan bahwa data kementrian kesehatan dan data global menunjukkan bahwa kelompok usia muda memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berusia lanjut. Ia menegaskan bahwa bukan berarti kelompok usia muda ini tidak bisa terkena. Bisa terkena dan tanpa gejala inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor cepatnya penyebaran virus ke orang lain karena mereka terkena tanpa gejala dan kemudian tidak melakukan isolasi diri. Maka dari itu perlunya kesadaran dan tanggung jawab dari masing-masing individu untuk tetap menjaga diri, keluarga dan orang lain untuk menghentikan penyebaran COVID-19 ini.
100 negara di dunia sudah memberlakukan lockdown guna mencegah penyebaran wabah virus Corona yang menyerang saluran pernafasan tersebut. Dan kini sebagian negara di dunia yang penduduknya muslim harus bersiap menjalani Ramadhan di tengah pendemi Corona. Ramadhan yang jatuh pada 24 April 2020 ini yang biasanya diisi dengan ajang untuk bersilaturahmi dengan cara buka puasa bersama dengan keluarga, teman bahkan rekan kerja kini terkendala dengan adanya pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), dimana pada PSBB ini kita dilarang berkumpul di luar rumah dan berkegiatan yang mengumpulkan masa yang banyak dalam satu tempat guna meminimalisir kasus penyebaran COVID-19. Namun hal tersebut tidak menjadi penghalang kita untuk bersilaturahmi dengan keluarga, teman dan rekan kerja. Sudah banyak aplikasi virtual yang dapat digunaan untuk mendukung kita dalam bersilaturahmi dan bertatap muka untuk sekedar menghilangkan rasa rindu kepada keluarga tanpa harus keluar rumah yang berrisiko tinggi terpapar virus. Selain itu di bulan Ramadhan ini kita juga perlu meningkatkan kesadaran dalam hal kesehatan, agar bisa menjalankan ibadah puasa semaksimal mungkin di tengah pendemi ini. Berikut tips untuk menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan di tengah Corona berdasarkan anjuran organisais kesehatan dunia WHO.
- Tetap konsumsi makanan bergizi dan hidrasi saat sahur dan berbuka
- Tetap berolahraga
- Menghindasi penggunaan rokok
- Tetap menjaga kebersihan diri
- Istirahat yang cukup
- Tetap dirumah saja
Dengan melakukan beberapa tips di atas kita bisa menjalankan ibadan puasa dengan maksimal dan tetap menjaga kesehatan diri dan keluarga di tengah pendemi Corona ini serta mambantu pemerintah dalam meminimalisir kasus penyebaran COVID-19 di Indonesia. Di hari Kesiapsiagaan ini kami KMPLHK RANITA mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melawan pendemi Corona ini dengan cara mengikuti himbauan pemerintah dengan menerapkan Social Distancing dan PSBB di mulai dari kamu!!! Karena penanggulangan bencana urusan bersama.
SALAM TANGGUH!!!!
Oleh: Dewi Rochayati