Sejak awal tahun 2020, curah hujan yang tinggi terus mengguyur JABODETABEK menyebabkan beberapa sungai meluap dan tak sedikit wilayah terdampak banjir. Ketika hal itu datang, tidak sedikit warga yang belum tahu caranya atau bahkan tidak bisa menyelamatkan dirinya dari tempat tinggal mereka, bahkan hingga menimbulkan korban jiwa karna hanyut dan tidak dapat berenang. Maka dari itu pentingnya untuk masing-masing individu dapat mengusai Teknik Water Rescue untuk evakuasi mandiri, ataupun menolong orang lain yang terdampak. Teknik itu dapat dipelajari melalui pelatihan yang diadakan oleh BASARNAS ataupun komunitas lain, seperti halnya pelatihan Water Rescue yang diadakan oleh KPA PALABAJA dalam upaya melakukan pembinaan Pemuda dan membantu program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya di Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Administrasi Jakarta Barat.
Pelatihan yang diadakan di Megamendung Hotel Permai Bogor pada tanggal 5-7 Maret 2020 tersebut, mendatangkan langsung pelatihnya dari anggota BASARNAS yang paham dalam bidang Water Rescue yaitu Rizky Dwianto dan Fandu Faisal. Mereka menyampaikan bahwa dasar dari teknik Water Rescue, yang pertama harus dimiliki oleh seorang rescuer terutama di air ialah orang tersebut harus dapat berenang. Adapun beberapa teknik dasar berenang yang terdapat dalam Water Rescue, yaitu berenang gaya bebas rescuer, berenang gaya punggung, berenang gaya gunting (menyamping), dan berenang gaya dada.
Setelah seseorang tersebut dapat berenang dan menguasainya, selanjutnya mari membahas pengertian serta teknik-teknik yang terdapat dalam Water Rescue. Definisi dari Water Rescue sendiri ialah sebagai suatu kegiatan pertolongan atau penyelamatan serta cara pemindahan korban dari perairan seperti kolam, sungai, dan laut. Banyak kasus-kasus yang dapat ditangani oleh seorang rescuer, yaitu orang tenggelam, orang yang terjebak banjir dalam rumah, dan masih banyak lainnya. Biasanya penyebab utama korban tenggelam dikarenakan tidak dapat berenang, panik, mengalami kram kejang otot, faktor kesehatan, dan ada pula yang melakukannya karena bunuh diri.
Kemudian terdapat lima teknik dalam melakukan penyelamatan dalam Water Rescue:
- Reach, yaitu pertolongan yang dilakukan dari pinggir kolam atau dermaga dengan cara meraih korban karena posisinya di pinggir atau dengan menggunakan alat seperti galah, dayung, kayu, dan benda lain yang dapat menggapai korban.
- Throw, merupakan lanjutan dari metode reach dimana pertolongan dengan cara melempar alat apung dan penolong berada pada daerah aman.
- Row, pertolongan yang dilakukan jika kedua langkah diatas sudah tidak dapat dilakukan, maka penolong harus mendekat kearah korban dengan menggunakan kapal kecil atau perahu untuk mendekat ke korban lalu melakukan reach/throw.
- Go, pilihan terakhir yang harus dilakukan karena tidak tersedianya peralatan yang digunakan untuk mendekat dan posisi korban jauh atau tidak memungkinkan untuk menggunakan perahu.
- Towing (Tow and Carry), teknik ini memiliki resiko paling tinggi diantara teknik-teknik sebelumnya. Karena dalam teknik ini, penolong harus melakukan kontak langsung dengan korban.
Ketika dalam menyelamatkan korban kita terpaksa harus melakukan teknik Tow and Carry, maka kita dapat menggunakan teknik Defense And Release untuk melindungi diri dari serangan korban yang kemungkinan dapat menyerang sang penolong. Defense adalah cara untuk menghindari kontak langsung dengan korban pada saat melakukan pertolongan di air, teknik defense antara lain:
- Duck away adalah teknik defense dengan cara menghindar ketika korban berusaha mendekat dan ingin meraih tubuh rescuer.
- Leg block adalah teknik defense dengan cara menghalangi korban untuk mendekat dengan menendang bagian perut. Tendangan yang dilakukan kepada korban jangan terlalu keras, khawatir korban akan semakin sulit untuk di evakuasi.
- Arm block adalah teknik defense yang sama seperti leg block, yaitu cara rescuer menghindar dari serangan korban. Teknik arm block dilakukan dengan cara rescuer memagang kedua tangan korban dengan arah yang berlawanan, kemudian mendorong tangan korban hingga menjauh dari rescuer.
Sementara itu, Release adalah teknik melepaskan diri dari korban ketika melakukan pertolongan saat teknik defense tidak bisa digunakan untuk menghindari kontak langsung dengan korban sehingga penyelamat berada dalam dekapan korban. Adapun teknik release yakni:
- Front head hold
Rapatkan dagu pada dada, pegang bagian lengan atau tubuh korban dan dorong tubuh ke dalam air sehingga menjauh dari korban. Keluarlah kepermukaan dan memberikan pertolongan lanjut dengan memberikan pelampung pada korban - Rear head hold
Korban memegang dari arah belakang, rapatkan dagu pada dada, pegang bagian lengan atas korban, dan dorong tubuh ke dalam air sehingga menjauh dari korban. Setelah terlepas berputarlah dan muncul kepermukaan dan berhadapan dengan korban kemudian memberikan pelampung yang dibawa.
Bukan hanya sekedar teori saja yang disampaikan, dalam pelatihan tersebut peserta diberi kesempatan untuk mempraktikannya dalam tehnik Tow and Carry terutama di teknik Defense and Release. Secara keseluruhan, pelatihan tersebut mengajarkan teknik dasar dalam penyelamatan di air yang harus dimiliki oleh seorang rescuer. Dan ketika kita menjadi seorang rescuer, kondisi kita senantiasa dituntut untuk tetap tenang dan tidak panik, serta harus dapat meyakinkan korban bahwa kita akan menolong mereka.
oleh: Desra Putri
Kerenn gan 🔥🔥🔥
terimakasih kak, salam pemuda! -AdminSwd