Melihat perkembangan politik nasional saat ini setelah pemilu 2019, Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batutta Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (KMPLHK RANITA UIN JAKARTA) menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut :
Kematian 8 warga sipil dalam aksi 21-22 Mei 2019 tetap saja kematian manusia akibat tindakan represif negara terhadap rakyatnya.
8 orang itu mau Hizbuttahrir, mau massa FPI, mau aktifis partai Gerindra, PKS, PAN, mau khawariz. Selama dia manusia yang “dibunuh” dengan cara yang tidak hak tetap harus dibela.
Jika ada yang bertepuk tangan mengapresiasi terhadap kerja negara dalam menghadapi demonstran, Nuraninya MATI hanya Karena Persoalan keberpihakan.
Bayangkan jika orang dengan nurani yang lumpuh itu mendapat akses terhadap alat kekerasan. Sesungguhnya Ia akan menjadi FASIS BIADAB!
Demikian pernyataan sikap Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaa Kembara Insani Ibnu Batutta Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (KMPLHK RANITA UIN Jakarta). Semoga Tuhan Yang Maha ESA selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.