PELAJARI DASAR-DASAR VERTICAL YUK!

Sebenarnya apa sih vertical rescue itu?

Penyelamatan Vertical atau lebih dikenal dengan sebutan Vertical Rescue adalah teknik memindahkan (evakuasi) korban atau obyek pada medan terjal (High Angle / Vertical) dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, atau sebaliknya. Dalam sebuah operasi SAR (Search And Rescue), Vertical Rescue adalah satuan dengan kemampuan khusus yang diterjunkan jika korban/obyek berada pada medan curam atau bahkan vertical (Hi-Angle Surface). Medan vertical disini tidak hanya sebatas tebing atau lembah di hutan atau gunung, tapi juga bangunan-bangunan tinggi yang ada di perkotaan seperti Gedung, Menara, jembatan, dan lain sebagainya.

Secara garis besar, ada dua teknik yang harus dikuasai dalam Vertical Rescue yaitu Teknik Menjangkau Korban dan Teknik Evakuasi Korban. Sementara untuk korban yang belum ditemukan atau belum diketahui kondisinya adalah tugas dari tim SAR. Setelah korban ditemukan dan dipastikan dalam kondisi terjebak di lembah, tebing ataupun di medan lain dengan karakter yang memerlukan keahlian khusus untuk menjangkau dan mengevakuasinya barulah tugas vertical rescue dimulai.

TEKNIK MENJANGKAU KORBAN

Dalam menjangkau korban ada beberapa keahlian teknis yang harus dikuasai, sebagian besarnya adalah keahlian yang biasa dilakukan dalam kegiatan panjat tebing dan penyusuran goa, Oleh karena itu seorang yang punya hoby panjat tebing atau susur goa sudah memiliki dasar yang kuat untuk menjadi seorang vertical rescue, ada 3 teknik dalam menjangkau korban antara lain :

LEADING : adalah teknik menjangkau korban dengan cara melakukan pemanjatan rintisan dari bawah ke atas dengan memasang pengaman di sepanjang lintasan pada jarak tertentu.

ABSEILING : biasa disebut juga dengan Rapling adalah teknik menjangkau korban dari titik yang lebih tinggi ke rendah dengan cara menuruni tali.

TRAVERSING : yaitu teknik menjangkau korban dengan cara bergerak menyamping, teknik ini hampir sama dengan teknik leading perbedaannya adalah pada arah gerakannya. Teknik traversing dilakukan saat posisi korban berada sejajar dengan posisi rescuer.

TEKNIK EVAKUASI KORBAN

Setelah berhasil menjangkau korban tahap selanjutnya adalah mengevakuasi. Ada 3 cara dalam mengevakuasi korban pilihannya tergantung pada posisi korban, mengevakuasi korban artinya memindakan korban ke titik yang lebih aman. Ketiga teknik tersebut antara lain :

HAULING 

Teknik evakuasi yang dilakukan ketika korban berada di bawah dan akan dinaikkan ke atas, salah satu keahlian yang harus dikuasai pada teknik ini adalah menguasai system pulley tujuannya adalah untuk membuat berat korban lebih ringan sehingga lebih mudah untuk ditarik keatas. System pulley yang biasa digunakan seperti A system (1:1), Z system (3:1), dan M system (5:1).

LOWERING

Teknik evakuasi korban kebalikan dari hauling system, dimana pada teknik ini posisi korban berada di tempat yang lebih tinggi dan akan diturunkan ke titik yang lebih rendah. Instalasi pada hauling dan lowering sama tetapi sistemnya yang berbeda. Pada teknik hauling diharuskan mengurangi friksi (gesekan) sementara pada teknik lowering harus memperbesar friksi, oleh karena itu pada lowering system menggunakan alat bantu untuk menuruni tali seperti alat descender.

SUSPENTION

Teknik evakuasi korban dengan cara diseberangkan, teknik ini membutuhkan lebih banyak peralatan dalam instalasinya juga memakan banyak waktu. Tetapi dalam beberapa kasus teknik ini menjadi pilihan yang harus digunakan walaupun sering menjadi alternative terakhir. Teknik ini bisa digunakan untuk memindahkan korban ke tempat yang lebih tinggi, sejajar atau pun ke tempat yang lebih rendah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *