Memasuki bulan Oktober dengan hujan yang terus mengguyur dari hari ke hari dan mengingat kontur serta kondisi geografis Indonesia, tentu kita di landa kekhawatiran akan adanya beberapa bencana alam yang mungkin saja dapat terjadi. Seperti banjir bandang dan tanah longsor, terlebih pada pemukiman yang berada di daerah-daerah dataran tinggi atau pegunungan, yang rawan terkena kedua bencana tersebut. Wilayah Bogor dengan kontur wilayah yang berada didataran tinggi dan memiliki curah hujan yang juga tinggi, sedikit banyak menjadi wilayah yang cukup mengkhawatirkan kala musim hujan datang.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, terdapat 16 kecamatan yang mengalami bencana tanah longsor dan salah satunya adalah Kecamatan Pamijahan. Tercatat ada 11 kejadian bencana tanah longsor di kecamatan ini, terhitung dari tahun 2011 hingga 2015. Terdapat 13 desa dalam Kecamatan Pamijahan, tiga diantaranya merupakan yang paling rentan atau rawan terjadinya bencana longsor, yaitu Desa Ciasmara, Desa Purwabakti, dan Desa Cibunian. Desa Ciasmara termasuk kedalam zona merah rentan bencana terutama bencana tanah longsor, dikarenakan kondisi curah hujan dan kemiringan kontur tanah di desa ini.
Oleh karena adanya kerentanan bencana seperti yang ada di wilayah Bogor terutama di Desa Ciasmara yang sudah masuk dalam zona merah rentan bencana tanah longsor, maka Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Battuta (KMPLHK RANITA) UIN Jakarta mengadakan kegiatan Kampung Siaga Bencana di Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang dilaksanakan pada 21-24 Oktober 2021 lalu. Kampung Siaga Bencana adalah salah satu program KMPLHK RANITA divisi Disaster Management, dengan tujuan membangun budaya sadar akan bencana bagi masyarakat, serta meningkatkan kesiapsiagaan, keamanan dan keselamatan.
Dengan diadakannya kegiatan Kampung Siaga Bencana di Desa Ciasmara, harapannya dapat menambah kapasitas masyarakat agar senantiasa siap dan siaga menghadapi bencana. Bukan hanya saat terjadi bencana, tetapi juga pada saat pra dan pasca terjadinya bencana melalui ‘Sosialisasi dan Simulasi Penanggulan Bencana Kampung Siaga Bencana’.
Rangkaian kegiatan Kampung Siaga Bencana diantaranya yaitu dari focus group discussion yang dilakukan bersama dengan masyarakat sebagai awal atau pengenalan materi dasar kebencanaan. Kemudian, sosialisasi kesiapsiagaan bencana longsor dan banjir bandang untuk membangun perilaku dan budaya sadar bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan, keamanan dan keselamatan bagi masyarakat. Selain itu, pemberian materi dan praktek pertolongan pertama gawat darurat serta materi komunikasi lapangan untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai pertolongan pertama dan komunikasi kedaruratan pada saat terjadi bencana. Adapun pemasangan plang jalur evakuasi bencana sebagai petunjuk untuk memudahkan masyarakat ketika terjadi bencana. Dan simulasi evakuasi bencana longsor dan banjir bandang, yang diharapkan melalui simulasi ini masyarakat akan lebih paham mengenai bagaimana hal yang seharusnya dilakukan ketika bencana itu terjadi.
Akhir kata, Terimakasih banyak untuk seluruh pihak yang sudah mendukung sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.
Masyarakat Tangguh bencana, siap untuk selamat!
Salam Lestari!
Ditulis Oleh : Dewi Cempaka
Editor : Yonita Anggreria