Mendaki gunung merupakan hal yang saat ini menjadi trend di semua kalangan. Saat melakukan pendakian yang panjang, sudah menjadi hal biasa bahwa kita akan medirikan tenda ataupun bivak. Kenyamanan dari sebuah tenda ataupun bivak adalah paling utama, karena saat tenda yang kita dirikan tidak nyaman dan aman maka akan berdampak pada kualitas istirahat kita. Kualitas istirahat yang buruk dapat menjadi salah satu penyebab menurunnya stamina ketika kita melakukan pendakian. Jadi bagi temen-temen yang nggak mau staminanya menurun hanya karena tendanya tidak nyaman (entah rembes saat hujan atau terbang terkena badai) wajib banget untuk paham mengenai 4 prinsip-prinsip dasar dalam menentukan tempat mendirikan tenda dibawah ini, check it out!
1. Tempat Datar dan Landai
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mencari tempat yang datar, alias tidak miring bahkan tidak konsisten ketinggiannya (mis, sebelah kanan tinggi sedangkan sebelah kirinya rendah). Tempat datar merupakan hal yang sangat penting karena mendirikan tenda di daerah yang tidak datar menyebabkan posisi tidur yang tidak nyaman, bayangkan saja ketika kita mendirikan tenda di tempat yang tidak konsisten ketinggiannya saat tidur badan bagian tengah lebih tinggi dibandingkan kaki dan kepala (sangat tidak nyaman bukan?), selain itu mendirikan tenda atau bivak di daerah yang tidak landai (curam) dapat mengebabkan badan kita mudah bergeser kearah yang lebih rendah sehingga menindih teman satu tenda kita.
2. Bukan di Aliran Air
Perlu teman-teman ketahui bahwa di gunung terdapat tempat yang selalu dilalui oleh air dan yang hanya pada saat-saat tertentu saja, biasanya dalam legenda peta disebut sebagai sungai musiman. Dalam beberapa keadaan sungai musiman ini tidak teraliri air, lalu apakah kita boleh mendirikan tenda atau bivak di tempat ini? betul sekali, tentu tidak!. Karena, saat hujan datang tenda kita terancam tergenang air, ga lucu dong saat istirahat tiba-tiba kita kebanjiran. Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa tempat yang akan kita dirikan tenda atau bivak bukanlah tempat aliran air? pertama, tempat tersebut tidak terlihat seperti jalur air atau terlihat seperti sungai kering dimana ada bagian rendah yang diapit oleh bagian-bagian yang tinggi. kedua, keadaan tanah yang berbeda, daerah yang merupakan aliran air memiliki keadaan yang tidak terlalu banyak ditumbuhi rerumputan dibandingkan daerah lain disekitarnya.
3. Memperhatikan arah datangnya angin
Prinsip ketiga ini sangat penting bagi teman-teman yang lebih menyukai beristirahat menggunakan bivak. Saat akan mendirikan bivak kita harus memperhatikan arah datangnya angin dan menghindarinya. Intinya adalah bagian pintu bivak kita jangan menghadap arah datangnya angin, karena akan menyebabkan bivak kita memerangkap angin dan menjadi dingin. Bivak yang pintunya menghadap arah datangnya angin akan menyebabkan bivak tersebut menangkap angin dan bukan mengalihkannya, jika angin besar datang kemungkinan besar bivak kita akan terbawa angin. That’s not cool, right?
4. Tidak dibawah Pohon tua dan yang dahannya rapuh
Prinsip keempat adalah pastikan bahwa disekitar tenda atau bivak yang kita dirikan tidak ada pohon yang dahannya rapuh ataupun pohon yang memang berpotensi roboh ketika diterpa angin karena dapat menimpa kita. Tidak kalah penting dari prinsip lainnya jika kita tidak memperhatikan ini maka kita bisa saja cedera, padahal kita berniat untuk refreshing di gunung malah tidak bisa menikmati ketenangan dan indahnya suasana hanya karena kita cedera.
Berdasarkan empat prinsip diatas perlu diperhatikan bahwa sangat penting bagi kita saat ingin mendirikan tenda untuk memperhatikan keadaan sekitar. Sebagai tahap akhir setelah tenda dan bivak kita berdiri adalah membuat parit yang mengelilingi tenda kita sebagai langkah preventif ganda dalam menghindari tenda atau bivak kita teraliri atau tergenang air. Demikianlah prinsip-prinsip dalam menentukan tempat mendirikan tenda atau bivak di gunung.
Selamat mempraktekkan!
Ditulis Oleh Raudhatul Jannah, Mahasiswi Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta
Terima kasih min infonya
mantap kak 🙂